Profil Desa Candisari

Ketahui informasi secara rinci Desa Candisari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Candisari

Tentang Kami

Jelajahi Desa Candisari, Gladagsari, Boyolali, pusat agrowisata dan lumbung sayuran segar di lereng timur Gunung Merbabu. Temukan potensi pertanian, peternakan sapi perah, dan pesona alamnya yang memikat sebagai destinasi wisata alternatif di Boyolali.

  • Lumbung Agraris Lereng Merbabu

    Desa Candisari merupakan salah satu sentra utama penghasil sayuran hortikultura berkualitas tinggi di Boyolali, seperti kubis, sawi, dan wortel, yang didukung oleh tanah vulkanik subur dan iklim sejuk.

  • Basis Peternakan Sapi Perah

    Sebagai bagian dari "Kota Susu" Boyolali, sektor peternakan sapi perah menjadi pilar ekonomi penting bagi masyarakat desa, memasok susu segar ke berbagai industri pengolahan.

  • Gerbang Agrowisata Potensial

    Dengan bentang alam perbukitan yang indah, udara sejuk, dan aktivitas pertanian yang otentik, Desa Candisari memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata dan wisata alam.

XM Broker

Desa Candisari, yang terletak di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menjelma sebagai sebuah kawasan vital yang menyandarkan kekuatannya pada sektor agraris dan potensi pariwisata alam. Berada di lereng timur Gunung Merbabu yang megah, desa ini dianugerahi kesuburan tanah vulkanik dan iklim sejuk yang menjadi fondasi utama bagi komoditas pertanian sayuran dan peternakan sapi perah. Keberadaannya tidak hanya signifikan sebagai lumbung pangan bagi Boyolali, tetapi juga sebagai destinasi alternatif yang menawarkan pesona agrowisata otentik, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Perpaduan antara aktivitas pertanian yang dinamis dan pemandangan alam yang memukau menjadikan Candisari sebagai contoh nyata sinergi antara alam dan manusia.

Geografi dan Demografi: Jantung Kehidupan di Ketinggian

Desa Candisari secara geografis terletak pada posisi strategis di kawasan lereng pegunungan. Luas wilayah Desa Candisari tercatat sekitar 6,58 kilometer persegi atau 658 hektare. Wilayah ini didominasi oleh topografi berbukit dengan kemiringan yang bervariasi, khas daerah lereng gunung berapi. Ketinggiannya yang berada di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) memberikan pengaruh besar terhadap iklim mikro di kawasan ini, dengan suhu udara rata-rata yang sejuk sepanjang tahun, berkisar antara 18 hingga 26 derajat Celsius. Kondisi geografis ini menjadi faktor penentu utama jenis tanaman yang dapat dibudidayakan serta aktivitas ekonomi masyarakat.Secara administratif, Desa Candisari berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Ngadirojo. Sementara itu, di sebelah timur, desa ini bersebelahan dengan Desa Sampetan. Batas wilayah sebelah selatan yakni Desa Jlarem dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Taman Nasional Gunung Merbabu. Batas-batas wilayah ini tidak hanya menjadi penanda administratif, tetapi juga memengaruhi interaksi sosial dan ekonomi antarwarga desa.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali dalam publikasi "Kecamatan Gladagsari dalam Angka 2023", jumlah penduduk Desa Candisari tercatat sebanyak 5.385 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.730 laki-laki dan 2.655 perempuan. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk di Desa Candisari mencapai sekitar 818 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup merata, di mana sebagian besar permukiman penduduk terkonsentrasi di area yang lebih landai dan mudah diakses, sementara lahan-lahan pertanian tersebar di perbukitan sekitarnya.

Perekonomian Desa: Denyut Nadi dari Sektor Agraris

Perekonomian Desa Candisari berdenyut seirama dengan aktivitas agraris yang menjadi tulang punggung utama kehidupan warganya. Sektor pertanian, khususnya budidaya tanaman hortikultura, merupakan penopang ekonomi mayoritas keluarga. Lahan-lahan subur yang terhampar di lereng-lereng perbukitan dimanfaatkan secara optimal untuk menanam berbagai jenis sayuran. Komoditas unggulan yang dihasilkan antara lain kubis, sawi, wortel, kentang, dan berbagai jenis sayuran daun lainnya. Iklim yang sejuk memastikan kualitas produk sayuran dari Candisari memiliki kesegaran dan daya saing yang tinggi di pasaran. Para petani lokal umumnya menjual hasil panen mereka ke pasar-pasar tradisional terdekat seperti Pasar Selo dan Pasar Ampel, serta memasoknya ke tengkulak yang mendistribusikannya ke kota-kota besar seperti Solo, Semarang, dan Yogyakarta.Selain pertanian sayuran, sektor peternakan sapi perah juga memegang peranan krusial dalam struktur ekonomi desa. Sebagai bagian dari Kabupaten Boyolali yang berjuluk "Kota Susu," banyak warga Candisari yang menggeluti usaha ternak sapi perah. Usaha ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan harian melalui penjualan susu segar, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi turunan, seperti penjualan pakan ternak dan pupuk kandang. Susu segar yang dihasilkan oleh para peternak umumnya disetorkan ke Koperasi Unit Desa (KUD) setempat atau langsung ke industri pengolahan susu berskala besar yang beroperasi di Boyolali. Aktivitas memerah susu pada pagi dan sore hari menjadi pemandangan lazim yang menggambarkan rutinitas ekonomi masyarakat.Menurut Kepala Desa Candisari, Syamsudin, pemerintah desa terus berupaya mendukung sektor pertanian dan peternakan sebagai pilar utama. "Fokus kami yaitu menjaga stabilitas produktivitas pertanian dan peternakan. Kami mendorong petani untuk menerapkan praktik pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan, serta membantu peternak dalam menjaga kualitas susu agar memiliki nilai jual yang baik," ujarnya saat diwawancarai oleh media lokal beberapa waktu lalu. Upaya ini mencakup penyuluhan, fasilitasi akses pupuk, serta peningkatan infrastruktur jalan usaha tani untuk mempermudah distribusi hasil panen.

Potensi Pariwisata: Pesona Alam Lereng Merbabu yang Memikat

Desa Candisari menyimpan potensi pariwisata yang besar, terutama di sektor agrowisata dan wisata alam. Keindahan lanskap perbukitan hijau dengan latar belakang Gunung Merbabu yang kokoh menjadi daya tarik visual utama. Udara yang sejuk dan bebas polusi menawarkan pengalaman berlibur yang menenangkan bagi wisatawan yang ingin melepaskan diri dari kepadatan kota. Potensi ini mulai dilirik oleh masyarakat dan pemerintah desa untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan. Model agrowisata, di mana pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman memetik sayuran di kebun, menjadi salah satu konsep yang paling potensial untuk dikembangkan.Keberadaan desa ini di jalur alternatif menuju kawasan wisata Selo juga memberikan keuntungan strategis. Meskipun bukan jalur utama pendakian Gunung Merbabu, Candisari seringkali menjadi titik perlintasan atau tempat singgah bagi para wisatawan. Beberapa warga lokal mulai merintis usaha penyediaan akomodasi sederhana seperti homestay yang menawarkan pengalaman tinggal bersama penduduk lokal dan merasakan langsung kehidupan pedesaan. Pengunjung dapat menikmati hidangan khas yang diolah dari hasil bumi setempat, seperti sayur segar dan susu murni, yang memberikan nilai tambah pada pengalaman wisata mereka.Pemerintah desa bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat sedang berupaya mengidentifikasi dan mengembangkan beberapa titik potensial untuk dijadikan objek wisata. Pembangunan gardu pandang atau area istirahat di lokasi-lokasi dengan pemandangan terbaik merupakan salah satu rencana yang tengah digodok. "Kami melihat pariwisata sebagai masa depan desa, namun pengembangannya harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lingkungan dan kearifan lokal. Konsep pariwisata berbasis komunitas menjadi prioritas kami," ungkap seorang pegiat wisata lokal. Tantangan utamanya ialah meningkatkan promosi dan membangun infrastruktur pendukung yang memadai tanpa mengorbankan keaslian alam dan budaya Desa Candisari.

Infrastruktur dan Aksesibilitas: Menopang Pertumbuhan Desa

Pembangunan infrastruktur menjadi elemen penting untuk menopang seluruh aktivitas ekonomi dan sosial di Desa Candisari. Akses jalan utama yang menghubungkan Candisari dengan pusat Kecamatan Gladagsari dan jalan raya Solo-Selo-Borobudur (SSB) sudah dalam kondisi beraspal dan cukup baik, memungkinkan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk melintas dengan lancar. Aksesibilitas ini sangat vital untuk kelancaran distribusi hasil pertanian dan peternakan ke pasar. Namun tantangan masih terdapat pada kondisi jalan-jalan usaha tani yang menuju ke area perkebunan di perbukitan. Sebagian jalan ini masih berupa jalan tanah atau perkerasan sederhana yang bisa menjadi licin dan sulit dilalui saat musim hujan.Untuk kebutuhan air bersih, masyarakat Desa Candisari sangat bergantung pada sumber-sumber mata air alami dari Gunung Merbabu. Jaringan perpipaan sederhana yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat atau melalui program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) telah menjangkau sebagian besar rumah tangga. Ketersediaan air yang melimpah ini tidak hanya untuk kebutuhan domestik, tetapi juga untuk irigasi lahan pertanian. Sementara itu, jaringan listrik dari PLN sudah merata di seluruh permukiman, mendukung aktivitas rumah tangga dan usaha kecil.Di era digital, ketersediaan jaringan telekomunikasi juga menjadi kebutuhan primer. Sebagian besar wilayah Desa Candisari telah terjangkau oleh sinyal seluler dari beberapa operator utama, meskipun di beberapa dusun yang lokasinya lebih terpencil atau di lembah, kualitas sinyalnya masih belum stabil. Kehadiran sinyal internet ini membuka peluang bagi promosi wisata secara digital dan mempermudah komunikasi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di desa untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas. Peningkatan infrastruktur digital dan fisik secara berkelanjutan merupakan kunci untuk membuka isolasi dan mengakselerasi pembangunan desa.

Pemerintahan dan Kehidupan Sosial: Gotong Royong Membangun Desa

Roda pemerintahan di Desa Candisari dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, termasuk sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala dusun. Kantor Desa Candisari berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi bagi masyarakat, seperti pengurusan dokumen kependudukan, perizinan, dan program-program bantuan pemerintah. Pemerintahan desa berperan aktif dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang bersumber dari berbagai alokasi dana, termasuk Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) menjadi agenda rutin untuk menampung aspirasi warga dan menentukan prioritas pembangunan setiap tahunnya.Kehidupan sosial masyarakat Desa Candisari masih sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, serta dalam acara-acara hajatan seperti pernikahan atau perayaan hari besar keagamaan. Interaksi sosial yang erat antarwarga menjadi modal sosial yang kuat untuk menjaga kerukunan dan menyelesaikan berbagai persoalan di tingkat komunitas. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani, kelompok ternak, PKK, dan karang taruna juga aktif berperan dalam dinamika sosial dan pembangunan desa. Melalui wadah-wadah inilah berbagai program pemberdayaan dan peningkatan keterampilan dijalankan. Harmoni sosial ini menjadi fondasi yang kokoh bagi Desa Candisari untuk terus bergerak maju menghadapi tantangan zaman, sambil tetap menjaga kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.